Niat gue buat kuliah masih sangat besar. Akhirnya, gue mencari informasi mengenai Perguruan Tinggi Swasta yang sekiranya mampu secara keuangan dibiayain oleh kedua orang tua gue. Sempatlah gue terbawa ajakan teman dekat gue untuk masuk ke salah satu PTS di daerah Jakarta juga. Tapi, Ibu gue sama sekali tidak mengizinkan keinginan gue tersebut.
Gue mencari referensi lain untuk kuliah. Karena PTS yang tadi itu biayanya cukup tinggi. Bertemulah gue dengan informasi kuliah di dekat rumah gue yang Universitasnya sudah sangat terkenal. Mereka menyebutnya "Kampus Pahlawan Reformasi". Kebetulan ada teman gue yang sudah mendaftar disana. Gue minta informasinya dengan jelas. Ibu gue setuju. Kampusnya dekat dengan rumah, biayanya jauh lebih murah dari yang sebelumnya, dan Ibu gue lebih nyaman kalau gue kuliah disana.
Singkat cerita, gue memutuskan kuliah disana. Jurusan baru di Universitas Swasta ini. Dari awal masa kuliah, gue cuma berpikir untuk menyelesaikan kuliah saja. Urusan masa-masa sebagai Mahasiswa, itu gampanglah.
Semester satu gue bisa membiayai kuliah dari sebagian kecil dari warisan keluarga. Semester kedua, gue punya bisnis pribadi. Bisnis ini dimulai dari gue nekat ngajak teman-teman kuliah gue ke rumah. Kemudian salah seorang teman gue memberikan ide untuk membuat usaha ke gue dengan keahlian Ibu gue, yaitu menjahit. Berjalan sekitar setengah tahun lebih, bisnis tersebut bisa membuat gue melanjutkan kuliah. Ketika bisnis tersebut sudah mulai jatuh, gue mencoba untuk mencari beasiswa. Mulai dari semester tiga, gue dapat beasiswa dari Yayasan Beasiswa Jakarta. Semester tiga dan empat gue mulai membiayai kuliah gue dari beasiswa dan mengajar privat tetangga gue. Hanya sebentar gue mengajar privat, setelah itu gue beralih profesi menjadi tukang ojeg pribadi saudara gue sendiri. Apapun itu, yang penting bisa membantu gue membiayai kuliah gue. Walaupun, orang tua gue juga masih pontang-panting mencari lobang yang bisa membantu gue. Semester lima, gue masih menerima beasiswa, akan tetapi gue berhenti dengan mengojeg. Karena di semester lima gue harus melaksanakan Praktik Kerja Lapangan sebagai syarat pemenuhan SKS di kampus. Semester itu orang tua gue benar-benar kerja keras buat biaya kuliah gue yang sebenarnya jauh lebih murah dari semester sebelumnya. Selesai PKL, gue mulai membuat Tugas Akhir supaya gue cepat-cepat selesai kuliah.
Dari awal gue memulai membuat Tugas Akhir, gue sudah memikirkan bagaimana gue membiayai pengeluaran untuk ini sedangkan gue masih nunggak uang kuliah semester lima. Akhirnya, gue mencoba mencari-cari pekerjaan separuh waktu. Gue mulai dari Jobstreet. Gue dapatlah untuk diinterview. Desember awal tahun 2014, gue dipanggil interview di daerah Slipi. Kata pihak sana, gue akan dikabari satu atau dua minggu setelah gue interview, nyatanya engga. Sampai Januari gue gak ada panggilan. Bahkan, gue juga dapat panggilan di BCA untuk psikotes dan interview. Tapi sayangnya gue lagi UAS, jadi gue gak bisa hadir.
Januari pertengahan, saat gue fokus buat TA, gue ditawarin kerja sama dosen gue di Kantor Akuntan Publik sebagai Junior Auditor. Saat itu gue diberi tugas untuk ikut mengaudit perusahaan di Makassar. Gue dapat izin dari orang tua gue, bayarannya pun lumayan buat biaya Tugas Akhir. Sayang sungguh disayang, gue saat itu masih ada kewajiban untuk memperbaiki nilai gue yang sempat dapat D. Gue menolak penawaran emas itu.
Karena Allah sayang sama gue, seminggu kemudian Allah memberi pertolongan melalui dosen gue tadi. Gue ditawarin kerja lagi di KAP itu untuk mengaudit di Tangerang. Gue menerima tanpa berpikir panjang. Gue kerja disana. Gaji pertama gue kecil, tapi uang harian sebagai Junior Auditor lumayan.
Dua minggu gue kerja, perusahaan yang di Slipi menelpon gue dan meminta gue untuk kerja disana. Tapi, gue lebih memilih untuk menyelesaikan tugas di KAP. Gue bekerja di KAP sampai akhir Maret.
Sebelum gue selesai di KAP, kakak gue menawarkan kerjaan di tempat yang sekarang gue kerja. Walaupun masih baru dan usahanya bukan besar, tapi gue yakin tempat ini bisa membantu gue berkembang. Akhir April gue mulai kerja disini.
Bagaimana dengan kuliah gue?
Selama gue kerja di KAP, gue juga menyelesaikan Tugas Akhir gue. Pertengahan Februari gue Sidang Laporan PKL. Alhamdulillah gue dapat nilai A- dan gelar gue Ahli Madya hampir sampai.
Gue bisa membiayai pengeluaran TA gue dengan seluruh penghasilan gue dari kerja di KAP.
I'VE DONE !!!