Kamis, 17 Maret 2011

Renungan

Aku duduk manis di depan cermin.
Mentap seluruh tubuhku yang tergambar di hadapanku.
Ku tatap pula penuh gambaran empat orang yang sangat ku cintai.
Dan membuat air mata ini tergelincir di antara pipi dan lengkungan bibir tipis ini.
Tuhan, cukup sekali aku merasakan betapa hancurnya segala yang ada.
Cukup sekali aku merasakan klimaks dari sebuah kesedihan yang tiada berhenti.
Dua tahun mencoba untuk menghapus semua kesalahan.
Sungguh tiada berarti. Semangat untuk bangkit pun kini kembali memudar.
Kegembiraan yang ku dambakan, kembali hilang.
Tuhan, harus apa aku ini? Seberapa banyak helai dan air mata yang harus ku berikan demi sebuah senyuman disini ? Kenapa masalah itu tak pernah kunjung usai ?
Ya Allah ya Tuhanku..
Hamba berdoa pada-Mu, cukup sekali Ya Allah.. aku merasakan semua terjatuh.
Satukan kami dalam satu ikatan cinta hingga akhir hayat kami berlima Ya Allah..

Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part IV

Read Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part III                 Via Whatsapp aku mengajaknya pergi ke Puncak, enam bulan kemudian. Dia mau dan si...