Aku duduk manis di depan cermin.
Mentap seluruh tubuhku yang tergambar di hadapanku.
Ku tatap pula penuh gambaran empat orang yang sangat ku cintai.
Dan membuat air mata ini tergelincir di antara pipi dan lengkungan bibir tipis ini.
Tuhan, cukup sekali aku merasakan betapa hancurnya segala yang ada.
Cukup sekali aku merasakan klimaks dari sebuah kesedihan yang tiada berhenti.
Dua tahun mencoba untuk menghapus semua kesalahan.
Sungguh tiada berarti. Semangat untuk bangkit pun kini kembali memudar.
Kegembiraan yang ku dambakan, kembali hilang.
Tuhan, harus apa aku ini? Seberapa banyak helai dan air mata yang harus ku berikan demi sebuah senyuman disini ? Kenapa masalah itu tak pernah kunjung usai ?
Ya Allah ya Tuhanku..
Hamba berdoa pada-Mu, cukup sekali Ya Allah.. aku merasakan semua terjatuh.
Satukan kami dalam satu ikatan cinta hingga akhir hayat kami berlima Ya Allah..
Melihat apa yang dilihat. Memikirkan apa yang terlintas. Menulis apa yang ingin ditulis.
Kamis, 17 Maret 2011
Langganan:
Postingan (Atom)
Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part IV
Read Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part III Via Whatsapp aku mengajaknya pergi ke Puncak, enam bulan kemudian. Dia mau dan si...
-
Contoh dialog MAKING REQUEST jangan lupa mampir ke -> http://mymudarsih.blogspot.com/search/label/CERPEN yaaa (´ ⌣ `ʃƪ) thank youuu...
-
S a t u d a ri se j u t a c e r i t a Guys, gue pernah ngebahas kan tentang kelas yang pernah gue singgahin di SMA ini. Yaa .. yang gu...
-
Ass. Yang terhormat Ibu kepala sekolah, Yang terhormat Bapak/Ibu guru panitia pendamping acara pelepasan kelas XII tahun 2010/2011. serta...