Malam ini gue merasa Spesial. Bukan karena gue dapet sebatang
coklat atau setangkai bunga mawar atau boneka teddy bear berwarna merah
jambu atau bukan juga kecupan manis di kening. Kelihatannya sih gak
istimewa, tapi menurut gue sweet dan jarang terfikirkan buat cewek-cewek
yang punya pacar.
Buat gue yang masih suka melewati waktu sholat, sholat 5 waktu itu bahagia banget. Bahkan Mami pasti akan memuji gue secara berlebihan. Bilang gue anak yang cantik, anak yang sholehah, anak yang calon masuk surga, atau anak yang berbakti sama Mami dan Papi.
Kali ini, hari ini, haha inginnya sih tertawa lebar dan bersyukur. Bersyukurnya punya kekasih yang seperti Alfa.
Waktu sudah menjelang jam 10 malam. Gue masih bergelut sama tugas Makalah yang luar biasa menyita waktu sholat isya gue. Gue harus bongkar-bongkar buku SMA gue yang udah gue tinggalin di gudang selama satu setengah tahun. Rambut gue udah kusut, muka gue udah terlihat depresi, bahkan gue sudah mulai sangat emosii.
Untuk ketenangan sedikit, gue kirim pesan singkat ke Alfa. Niatnya sih supaya bisa meninggalkan tugas Makalah itu dan berlanjut mengobrol lewat sms dengan Alfa. Mancing sedikit membahas tentang kepusingan gue sama makalah itu. Gak disangka, Alfa membalas semua keluhan gue dengan hal yang berbeda. Dia melontarkan pertanyaan yang ga pernah gue dapetin setelah 7 bulan berpacaran. 'Yauda, kamu jangan pusing sayang. Sholat dulu sana!'
Apa? Alfa menyarankan gue untuk Sholat? Sholat Isya yang memang belum gue kerjakan, bahkan gue jarang banget mengerjakan sholat Isya. Tanpa banyak omong, hati gue tergerak untuk segera mengambil wudhu dan sholat Isya saat itu juga. Meninggalkan handphone yang sebenarnya sudah ramai sms dari teman-teman kelompok dan meninggalkan komputer yang masih stand by di Microsoft Word 2010 nya.
Selesai sholat, gue sih langsung mencari handphone gue. Gue kirim sms deh ke Alfa, gue melaporkan diri kalau gue sudah selesai mengerjakan sholat Isya. Masih gak tersadar juga sih itu. Ketika gue mulai membaca buku SMA gue kembali, gue baru inget. Ternyata gue begitu mudahnya tergerak untuk sholat Isya ketika Alfa menyarankan itu. Padahal, jika Alfa tidak memberi saran itu, kemungkinan besar hari ini gue hanya menjalankan sholat 4 waktu.
Hmm... Terima Kasih Alfa, kamu membuat yang 5 itu sempurna. Kamu pelengkap :)
Buat gue yang masih suka melewati waktu sholat, sholat 5 waktu itu bahagia banget. Bahkan Mami pasti akan memuji gue secara berlebihan. Bilang gue anak yang cantik, anak yang sholehah, anak yang calon masuk surga, atau anak yang berbakti sama Mami dan Papi.
Kali ini, hari ini, haha inginnya sih tertawa lebar dan bersyukur. Bersyukurnya punya kekasih yang seperti Alfa.
Waktu sudah menjelang jam 10 malam. Gue masih bergelut sama tugas Makalah yang luar biasa menyita waktu sholat isya gue. Gue harus bongkar-bongkar buku SMA gue yang udah gue tinggalin di gudang selama satu setengah tahun. Rambut gue udah kusut, muka gue udah terlihat depresi, bahkan gue sudah mulai sangat emosii.
Untuk ketenangan sedikit, gue kirim pesan singkat ke Alfa. Niatnya sih supaya bisa meninggalkan tugas Makalah itu dan berlanjut mengobrol lewat sms dengan Alfa. Mancing sedikit membahas tentang kepusingan gue sama makalah itu. Gak disangka, Alfa membalas semua keluhan gue dengan hal yang berbeda. Dia melontarkan pertanyaan yang ga pernah gue dapetin setelah 7 bulan berpacaran. 'Yauda, kamu jangan pusing sayang. Sholat dulu sana!'
Apa? Alfa menyarankan gue untuk Sholat? Sholat Isya yang memang belum gue kerjakan, bahkan gue jarang banget mengerjakan sholat Isya. Tanpa banyak omong, hati gue tergerak untuk segera mengambil wudhu dan sholat Isya saat itu juga. Meninggalkan handphone yang sebenarnya sudah ramai sms dari teman-teman kelompok dan meninggalkan komputer yang masih stand by di Microsoft Word 2010 nya.
Selesai sholat, gue sih langsung mencari handphone gue. Gue kirim sms deh ke Alfa, gue melaporkan diri kalau gue sudah selesai mengerjakan sholat Isya. Masih gak tersadar juga sih itu. Ketika gue mulai membaca buku SMA gue kembali, gue baru inget. Ternyata gue begitu mudahnya tergerak untuk sholat Isya ketika Alfa menyarankan itu. Padahal, jika Alfa tidak memberi saran itu, kemungkinan besar hari ini gue hanya menjalankan sholat 4 waktu.
Hmm... Terima Kasih Alfa, kamu membuat yang 5 itu sempurna. Kamu pelengkap :)