Sabtu, 21 Januari 2012

Binar Cinta Abadi

Lihatlah ku disini
Duduk bernyanyi merangkai kata hati
Menyayat setiap kenangan
Yang mungkin telah engkau lupakan

Tiap huruf terangkai pada bait
Tiap itulah tetesan sebuah rasa pahit
Melihat kini kau bersamanya
Bercandu mesra penuh asmara

Ku bernyanyi,
Dan terus bernyanyi hingga semua sunyi
Lalu kau teteskan semua penyesalanmu
Hingga ku lihat kembali binary cintamu

Ingin ku hampiri
Menghapus tiap kekecewaan
Tapi Tuhan, dia hadir
Duduk di sampingmu dan mengusap semua tetesan

Cinta kita akan selalu abadi
Walau kini kau bersamanya
Dan dapat ku yakini
Hatimu bukanlah miliknya

Cerpen "Pengorbanan Hati"

Pengorbanan Hati
“Yeeee…” sorak-sorak gembira murid kelas VIII, SMP Purnama Bakti. Liburan kali ini, sekolah yang sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu itu menawarkan untuk berlibur ke salah satu pantai yang terkenal di kota ini.
Minggu, 6 Januari.
“Hey temen-temen ! Ayo kita nyanyi !” teriak Tahta, Ketua kelas VIII-4, kelasku. Hingga kami mulai melantunkan lagu-lagu kegembiraan.
Lama menikmati duduk di bangku bis ini, Rovand datang. Cowok yang lama aku kagumi karena beberapa hal yang ia miliki itu datang dan membuatku merasa jauh lebih senang saat itu.
“Vand, kenapa ?” tanyaku ketika ia berada tepat di sampingku.
“Eh… Tiara. Lo duduk disini ? Gue gak dapet tempat duduk di bis depan. Kata Bu Andara, di bis ini ada bangku yang kosong. Jadi gue kesini deh, dan kayaknya disini juga rame.”
“Oh begitu, iya disini pasti rame dong meskipun yang tadi kamu bilang. Masih ada yang kosong. Disini aja kosong, ini kan bangku tiga, tapi gue cuma duduk sama Leny doang. Lo boleh kok duduk disini kalau mau.”
“Wah… Ide bagus.” Ia tertawa kecil. “Ya sudah, gue duduk disini yah.”
               

Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part IV

Read Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part III                 Via Whatsapp aku mengajaknya pergi ke Puncak, enam bulan kemudian. Dia mau dan si...