Jumat, 08 Juli 2011

LDKS OSIS Periode 2011-2012 @SPN LIDO

Senin, 04 Juli 2011
        Kami semua diwajibkan datang di sekolah pukul 05.30-06.00. Hari ini adalah puncak dari program OSIS periode 2010-2011, yaitu LDKS OSIS periode 2011-2012. Kami semua memang sudah memiliki junior sejak 3 bulan yang lalu lah kurang lebihnya. Kami sudah mulai mendidik dan memberikan binaan mengenai organisasi ini berikut kebudayaannya di SMA ini.
        Kami punya 23 calon dari sekian banyak yang daftar dan mengikuti agenda yang telah kita siapkan sebelumnya.
Kami memulai kegiatan ini dengan datang ke sekolah pukul 05.30 untuk senior dan 06.00 untuk junior padahal berangkat menuju SPN LIDO pukul 09.00. yapp kita dilatih oleh SPN LIDO (Sekolah Polisi Negara Lido). Kami bersiap-siap dan jujur sebagian dari kami merasa takut, termasuk saya (Syarifah). Hehehe
Sempet ada konflik karena ketidaksiapan dalam perencanaan kegiatan ini, yaitu dalam surat-menyurat. Kita belum dapat surat dari dinas agar bisa diizinkan. Tapi itu gak menjadi kendala besar buat kami. Kami tetep mendapatkan surat itu dan berangkat pukul 09.30 kurang lebih deh. Hehe kami naik tronton polisi dari depan komplek Semanan Jaya. Naik tronton ? Udah biasa tuh, hehe
Sebagian besar senior ada di tronton kecil dan junior bersama beberapa guru di tronton besar. Semua pergi dengan bahagia dan berharap selamat sampai tujuan. Bercanda, tertawa riang, candid temen-temen yang ngantuk pasti dilakukan deh, yang penting seru-seruan. Dan konyolnya juga sih, kita sebagai senior sempet sahut-sahutan untuk menentukan lokasi, apakah di Sukabumi atau Bogor. Hahaha aneeh. Selain itu, kita sempet iseng ngitungin roda mobil-mobil besar. Ada yang ngitungin sampai 22 lah. Trus juga Adi Kurniawan yang kerajinan ngitungin gallon yang ada di mobil pengangkutnya. Yang pasti itu semua cuma ngilangin rasa bosan ketika macet.
Saat tronton senior sampai terlebih dulu di SPN LIDO ini, sebagian dari kita merasa benar-benar takut. Apalagi ketika salah satu pengasuh mulai mengeluarkan suaranya untuk mengatur dan member intruksi ke kita. Aktivitas pertama yaitu shalat Dzuhur. Kami yang wajib melakukan hal itu, akhirnya menjalankannya. Kita semua ini harus tetap melaksanakan kewajiban bukan ? waktu di tronton, sempet ada candaan mau nunjuk ke salah satu calon polisi dan bilang “Haaa, Botaaak !” ya maksudnya bersenang-senanglah karena pastinya orang-orang yang ada disana kebanyakan botak, meskipun gak bener-bener licin kayak Deddy Corbuzier, haha. Oke, setelah kita selesai sholat, baru deh tuh rombongan junior dateng. Dan sayangnya mereka gak dapet kesempatan untuk sholat. Kita semua diintruksikan untuk berbaris. Jujur saat itu saya benar-benar deg-degan. Ternyata pengasuhnya cukup ramah deh tuh, dikenalin lah kita sama semua pengasuh kita. Ada yang namanya Bu Titin (yang pertama kali ngasih instruksi), Pak Joko, Pak Widyanto, dan yang terakhir itu Pak Rubby. Setelah pengenalan, mereka menyuruh kita ke ruang makan untuk makan siang. Yauda dengan gaya seadanya kita semua berjalan ke ruang makan yang dipandu juga sama mereka. Makan siang pertama yaitu nasi putih, lele goreng, bakwan, sayur sawi, pisang, kerupuk, dan air putih satu gelas. Kami semua tidak sembarang memulai makan, ada aturan-aturan dan tata cara ketika mau, makan, dan sesudahnya. Yang namanya duduk siap, istirahat, macem-macem deh dan yang pasti itu bikin kita semua disiplin.
Setelah makan, kami mengikuti kelas materi pertama. Kami semua mencoba memahami apa yang dijelaskan oleh orang di depan. Karena dari awal terseuggesti bahwa ini akan disiplin, jadi kami jaim gitu. Setelah itu, sekitar pukul 5 kami semua diarak menuju Barak (Asrama untuk tidur pada murid SPN LIDO). Barak cewek dan cowok dibedakan. Barak cewek berada di lokasi bawah barak cowok. Beda bangunan siih, jadi aman deh. Yang gak dibedakan itu adalah antara senior dan junior. Kami semua dipasang-pasangkan. Pokoknya dua tempat tidur tingkat gitu kan disatuin dan baru deh dibagi antara senior dan junior. Saya (Syarifah) kebagian tempat tidur terakhir dan paling ujung antara yang lain, barengan sama junior yang bernama Christina Dior. Sempet takut banget pas dapet lokasi disana, rasanya mau pindah aja nanti malam tidur. Karena, Palupy Aprilianita Handinny juga tidur sendirian. Hehe yauda beberes dan kembali ke tempat pelatihan. Antara barak dan tempat pelatihan itu jaraknya lumayan jauh deh, kata Bu Titin sih sekitar 500 meter. Tapi gak tau juga deh, haha.
Kami semua kembali ke tempat pelatihan sekaligus untuk melaksanakan sholat Maghrib. Kami sholat berjamaah dengan murid-murid SPN LIDO. Gilee.. dari atas keliatan banget botak-botaknya. Hahaha selesai sholat kita semua diarak ke ruang kelas dan dikasih arahan mengenai Jurit Malam. Sempet disini senior berfikir akan megang junior. Karena kata Pak Darto, kita dikassih kesempatan buat megang junior saat jurit malam. Eh tau taunya, kita malah dibikin kelompok dan junior-senior digabungin. Syok juga sih, tapi mau gimana lagi. Than kita menjalani ibadah sholat isya.
Jurit malam dimulai pukul 8 malam (kurang lebih) dengan rute yang menegangkan. Kita lewatin pemakaman, dan tidak hanya melewati, bahkan kita disuruh mencari makam orang yang gak kita kenal dengan melihat batu nisannya, kita melakukan itu agar kita dapat menemukan pertanyaan yang harus kita jawab berkelompok. Sialnya, saya dapat giliran pertama dan masih awam tentang apapun. Ketika kita disuruh mencari makam seseorang. Kami fikir awalnya kami sekelompokan itu disuruh mencari orang yang berasa di makam, eh malah disuruh mencari kuburannya. Bener-bener takut deh, sampai si Evin tuh gak lepas dari tangan saya. Sampai akhirnya ketemu dan kami kembali ke tempat pelatihan yang disana itu banyak sekali calon polisi Negara. Katanya sih ada 500 orang. Disana kita dikasih snack biar tetep semangat. Selesai acara tersebut, kita dikasih beberapa arahan, dan terus kita disuruh kembali ke barak untuk istirahat.
Malam pertama di barak ini sempet menakutkan lah , apalagi posisi tempat tidur saya berada di paling belakang. Oh my GOD !! semua pada ribut, berisik gak karuan. Saya memutuskan tidur bertiga bersama Palupy dan Dior. Sebelum tidur rencananya mau main UNO biar gak bosen. Eh , lampu barak malah dimatiin sama Frau Farizah, yauda saya makin takut aja. Dan guru-guru pengawas juga pada marah-marah, jadi pada ketakutan dan saya tidur terpaksa dengan menutupi kepala, biar gak terlalu merasa takut gitu sih maksud nya. Akhirnya gak ada yang main UNO dan tidur semua sampai pagi deh …
Cerita di hari keduanya nanti dilanjutkan di post berikutnya :D


WILL BE CONTINUE TO DAY 2 J

Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part IV

Read Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part III                 Via Whatsapp aku mengajaknya pergi ke Puncak, enam bulan kemudian. Dia mau dan si...