Terpaku pada secarik kertas kotor. Dhika melihat Debby. Kertas dekil
itu ia genggam dengan penuh kekecewaan. Wajahnya yang tampan sekaligus
manis, yang selalu aku lihat dengan mimik kepolosan dan kebahagiaan kali
ini nampak menahan segala penyesalan dan rasa bersalah. Dia terdiam di
bawah pohon paling rindang di tempat ini. Termenung di pinggir kolam
ikan penghias taman.
"Haruskah ada kata Menjaga Perasaan yang kemudian dijadikan ancaman
dalam hubungan? Kalian menganggapku sebuah hal yang kalian takuti.
Supaya aku gak patah hati katanya. Tapi kenapa orang lain berkata, 'itu
seperti ancaman. Bukan penghormatan.' Lelah, ketika aku harus
bersembunyi dalam ketulian dan kebutaan. Mengalihkan dengan mencoba
mencari perhatian dengan orang lain. Bukankah itu gak baik? Bertingkah
gila untuk menutupi kesedihan. Kamuflase. Kenapa harus dipertahankan?"
"Apakah kita harus selalu membentengi diri kita untuk menutupi semua
hal yang kita rasakan? Mencoba menunjukan 'Semua Baik-Baik Saja' untuk
menutupi segala kebosanan yang sudah lama harus hilang. Kamuflase.
Kenapa harus dipertahankan?"
"Di setiap tatapan muka, tak ada satu hati pun mengalah untuk
berkata apa adanya. Selalu saja bertengger pada kebingungan.
Ketidakmengertian dan kepura-puraan. Mencoba melontarkan hal-hal yang
tidak berkesinambungan dengan apa yang diinginkan. Bahkan, dua pasang
mata ini tidak dapat saling bicara. Kamuflase. Kenapa harus
dipertahankan?"
"Aku hampir puncakku dalam kegilaan. Aku cukup lelah untuk
memikirkan segala hal. Kamuflase. Dan aku mengatakan, semua ini selesai.
Ketika aku terapi, aku menyadari, hanya aku yang berjuang disini,
berbicara, mengambil alih. Dan bukan kata kita."
Kemudian ia melipat kertas kosong itu dan memasukkannya dalam
dompetnya. Tidak dapat lagi Dhika bertanya apa maksudnya, karena Debby, Debby
pergi untuk mengejar mimpinya. Dan Dhika, Dhika harus melupakan segalanya.
Melihat apa yang dilihat. Memikirkan apa yang terlintas. Menulis apa yang ingin ditulis.
Jumat, 31 Mei 2013
Langganan:
Postingan (Atom)
Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part IV
Read Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part III Via Whatsapp aku mengajaknya pergi ke Puncak, enam bulan kemudian. Dia mau dan si...
-
Contoh dialog MAKING REQUEST jangan lupa mampir ke -> http://mymudarsih.blogspot.com/search/label/CERPEN yaaa (´ ⌣ `ʃƪ) thank youuu...
-
S a t u d a ri se j u t a c e r i t a Guys, gue pernah ngebahas kan tentang kelas yang pernah gue singgahin di SMA ini. Yaa .. yang gu...
-
Ass. Yang terhormat Ibu kepala sekolah, Yang terhormat Bapak/Ibu guru panitia pendamping acara pelepasan kelas XII tahun 2010/2011. serta...