Setiap
orang memiliki cara masing-masing untuk bersosialisasi di suatu tempat baru.
Setiap orang juga memiliki tingkat kemudahan atau kesulitan yang berbeda dalam
proses tersebut. Terkadang seseorang perlu waktu yang lama untuk bisa dengan
mudah berinteraksi. Namun, ada juga beberapa yang dapat langsung mencairkan
suasana baru di tempat baru. Ada yang masih perlu interaksi pembuka dari orang
yang sudah lama di tempat tersebut. Atau ada pula yang memulai terlebih dahulu
dengan orang lama. Semua itu tergantung subjeknya.
Bagi
orang yang mudah berbaur, bukan masalah yang besar jika bertemu dengan suasana
dan tempat baru. Biasanya, orang-orang tersebut memiliki keahlian pandai
bicara, mungkin. Jadi mereka bisa saja membuka banyak topik pembicaraan yang
menjadikan komunikasi terjalin dengan baik. Hal seperti ini dapat didasari
dengan pengetahuan yang dimiliki seseorang. Pengetahuan yang dimaksud bukan
hanya sebuah ilmu pasti, akan tetapi pengetahuan umum. Bisa seperti gosip,
perkembangan berita terkini di bidang yang pasti sesuai dengan tempat baru.
Selain topik pembicaraan yang mendukung mudahnya komunikasi terjalin, bisa saja
seseorang mudah beradaptasi dengan cara pembawaan hatinya yang menerima suasana
baru di tempat baru. Dengan suasana hati yang terbuka, orang-orang tersebut
bisa dengan mudah merasa nyaman dan senang dengan tempat barunya.
Ada
kemudahan, pasti ada lawannya, yaitu kesusahan. Beberapa orang sulit
beradaptasi. Biasanya memang mereka tipikal orang yang sulit berbaur,
penyendiri, dan suka melakukan banyak hal sendiri. Komunikasi yang dilakukan
juga hanya sekedarnya, sesuai dengan keperluan yang dilakukan mereka. Atau
terlalu fokus terhadap hal-hal lama yang ada pada mereka yang bisa selalu
membuat mereka nyaman, seperti gadget. Selain hal tersebut, bisa pula
disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang mereka miliki. Jelas, semua ini
kebalikan dari alasan beberapa orang mudah bersosialisasi.
Di
sisi lain, ada pula orang yang awalnya mudah bersosialisasi, namun pada
akhirnya mereka merasa tempat baru yang mereka datangi adalah bukan tempat yang
cocok dengan kepribadian mereka. Hal inilah yang biasanya merubah sikap humble seseorang menjadi kaku. Penyebab
seseorang seperti ini jelas bukan pada faktor internal dalam diri mereka,
tetapi faktor lingkungan sekitar. Bagi beberapa orang juga bisa menemukan jalan
keluarnya agar mereka bisa nyaman pada tempat barunya. Tugas mereka adalah
mencari tau bagaimana karakter lingkungan di tempat tersebut dan mencoba
mempelajari karakternya hingga bisa mencairkan suasana. Kegiatan ini tidak
mudah dilakukan bagi orang-orang yang memiliki sifat “menyerah”. Artinya,
ketika ketidaknyamanan menghampirinya, mereka akan lebih memutuskan untuk pergi
dan mencari suasana baru yang cocok dengan dirinya. Namun, jika mereka harus
bertahan pada suasana atau tempat tersebut, mereka yang sulit merubah harus
berusaha keras untuk menemukan titik kenyamanannya.
Bagaimanapun
cara mereka, semudah atau sesulit apapun. Orang yang pandai beradaptasi dan
bersosialisasi di kondisi seperti apapun akan dengan mudah mencapai tujuan
mereka. Saat ini, bagi mereka yang masih sulit beradaptasi dan bersosialisasi,
diam sejenak dan telaah segala yang ada di lingkungan tersebut. Kaji dengan
mudah, maka dengan mudah kita mengetahui jalan keluarnya.