Selasa, 20 Agustus 2013

Simpan Hadirmu Untuk Masa Depanku



Jatuh cinta sama kamu itu spesial. 

Kamu tau gak kenapa? Soalnya, aku jatuh cinta sama kamu melalui mimpi indah.

Kamu tau juga gak mimpi indahnya seperti apa? Waktu aku merasa sendiri tanpa ada seorang teman dan waktu itu juga gak ada satu sosok laki-laki yang hadir dengan membawakan aku banyolan yang bisa membuat aku terbayang dan tersenyum tanpa alasan ketika aku bengong. Waktu hari-hari yang aku jalani hanya dengan buku dan berlembar-lembar kertas foto kopi. Kemudian kamu datang dengan alasan kamu mau mengadakan reuni akbar untuk SMA kita tapi kamu malah menghubungiku setiap hari dengan topik yang lain.

Terus kamu akan bertanya lagi bukan? Apa yang membuat aku tersenyum tanpa alasan ketika aku bengong? Kamu ingat gak waktu kamu bertanya melalui pesan singkat yang kamu kirim malam itu? Kamu bertanya “Sudah punya pacar lagi belum?” dan kemudian aku menjawab “Masih sendiri saja, sibuk dengan tugas kuliah yang banyaknya kayak rakyat Indonesia yang selalu menambah”. Lalu kamu bertanya kembali “Kenapa gak cari pacar? Untuk sekedar tempat curhat kalau lagi lelah sama tugas kuliah atau teman jalan ketika suntuk dengan tugas kuliah” dan aku menjawab “belum ada yang nyangkut di hati, belum ada yang sanggup bikin tersenyum tanpa alasan lagi”. Kemudian aku terkejut ketika kamu mengeluarkan kalimat “baiklah kalau gitu senyum tanpa alasan itu akan gue munculkan lagi”

Kamu mau tau gak selain aku terkejut, aku merasakan apa? Dan kemudian apa yang aku lakukan setelah aku terkejut membaca pesan singkat kamu itu? Harusnya saat itu kita berbincang melalui skype, supaya kamu tau mimik wajahku yang malu-malu ini. Tapi terus terang saja, saat itu senyum tanpa alasan datang lagi. Malam hari, walaupun hujan, walaupun playlist yang terputar lagu galau, tapi hati ini bahagia. Sangat bahagia. Setelahnya semalaman aku gak bisa menutup mataku. Walaupun aku tidak sedang sms-an sama kamu, tapi aku tidak sekalipun menutup mataku. Aku mencari foto kamu di folder SMA laptopku. Ternyata aku kangen juga sama kamu. Sudah satu tahun lebih kita gak bertemu. Seandainya aku berani menekan tombol “Send” pada ponselku, mungkin aku akan cepat bertemu kamu.

Ingatkah kamu saat kamu menelponku dan mengajakku jalan? Saat itu aku lagi di kampus, bersama teman-teman sepergunjingan. Aku juga gak menyangka kamu menelponku siang itu. Kamu bilang kamu sudah di depan kampusku dan mau mengajakku nonton Film di bioskop. Walaupun kamu masih bingung saat itu mau nonton apa. Aku pikir sih kamu hanya alibi saja untuk bertemu aku. Ya kan? Tapi pada akhirnya aku bertemu kamu dan kita nonton berdua. Nonton film bergenre romantis pula.

Dan lihatkah kamu saat adegan romantis di film itu kamu menoleh ke arahku ketika aku juga sedang menoleh ke arahmu kemudian aku menunduk karena malu? Kalau boleh tau, apa yang kamu rasain ya saat itu? Sayangnya kamu gak menjabarkannya saat itu juga kan? Kamu hanya melihat aku yang salah tingkah saat itu juga. Haha aku memang salah tingkah.

Perjalanan kita bergitu cepat bukan? Kenapa kamu ambil keputusan dengan cepat? Makan malamnya indah banget loh. Di restoran yang sepi dan di meja kita terdapat satu lilin bentuk hati menghiasi. Dengan suara lagu-lagu cinta juga yang mengiringi. Kamu menyatakan cinta kepadaku di kencan kita yang kedua. Setelah minggu lalu kamu mengajakku nonton. Aku gak pernah menyangka kamu menungguku putus dengan mantanku yang terakhir. Aku juga gak pernah menyangka kalau kamu sering memperhatikan aku di kelas. Kamu selalu baik sama aku dan aku mengartikannya biasa. Kamu berikan aku satu gelang cantik yang ada ukiran namaku pula sebagai hadiah pertemuan kembali ini. Lalu kamu menyuruh pelayan itu memberikan aku makanan kesukaanku yang sama sekali aku gak pernah beritahu kamu tapi kamu mengetahuinya begitu saja. Jujur aku terkesan dan bahagia, seperti ratu sejagad semalam dan kamu rajanya. Ini terlihat bahagia bukan? Lalu kamu meminta aku menjawab pertanyaan kamu yang berbunyi “Do you want to be my girlfriend?” tapi aku gak langsung menjawab, aku tersipu dan aku tersenyum. Kemudian aku berpikir sejenak saat itu untuk memberikan kamu satu pertanyaan.

Kamu mau tau gak wajah kamu seperti apa saat aku mengajukan pertanyaan di malam saat kamu menyatakan cinta sama aku? Kamu itu seperti udang rebus, merah. Tapi aku melihat senyum keyakinan di wajah kamu. Makanya aku percaya kamu akan memahami apa yang aku mau. Pertanyaan itu memang sudah aku pikirkan sejak kedekatan kita kembali. “Apakah kamu benar-benar serius dengan cinta kamu? Kita sudah memasuki waktu serius.” Lalu kamu diam, duduk, aku mendengar kamu berdoa, kemudian dengan kepercayaan diri kamu, kamu menjawab pertanyaan aku, “aku serius, karena aku juga tidak ingin lagi main-main. Aku telah meyakinkan perasaan ini untuk bersikap dewasa. Karena mengumpulkan nyali selama empat tahun sepuluh bulan untuk menyatakan perasaan ini kepadamu bukanlah sebuah omong kosong.”

Sekarang, sesuai janjiku dua hari lalu, malam itu, di restoran, aku akan menyampaikan apa yang aku inginkan. Sejak kamu menghubungiku kembali dan aku memahami maksud kamu. Aku sudah menyiapkan jawaban jika kamu menyatakan cinta padaku. Aku menjawab “Simpan hadirmu untuk masa depanku”

Kompleks by E. Pasha R. F.

Setelah kemarin gw seharian ada di samping orang yang sudah lama nemenin gw ketika pacar gw pergi. Gw menyatakan kalau gw jatuh cinta lagi. Setidaknya gw bilang itu ke temen gw yg bernama Mifta.

Hari ini, gw ada acara di kampus. Karena hari inilah gw bisa bertemu dengan pacar gw, setelah satu bulan lebih gw gak ketemu dia. Libur kuliah, berarti libur pacaran. Begitu kiranya. Gw sudah menyiapkan mental gw dari malemnya. Gw udah siapin ancang-ancang. Apakah gw masih merasa deg-degan ketika ketemu pacar gw yang lama gak ketemu? Kalau iya, artinya walaupun gw jatuh cinta lagi, gw tetep masih sayang sama pacar gw. Dengan kata lain juga, bisa jadi gw bukan jatuh cinta lagi. Orang yang gw pikir bikin gw jatuh cinta adalah orang yg menjadi pelarian gw ketika pacar gw gak ada.

Gw dateng duluan ke kampus, gw duduk di depan kantor informasi mahasiswa baru. Adzan dzuhur berkumandang, gak lama dari itu, gw liat temen sekelas gw udah dateng, Eneng. Gw susul dia menuju kantor sekretariat jurusan. Gw habiskan beberapa menit gw disana. Pacar gw belum dateng. Sekitar setengah jam gw di ruang ini, pacar gw sms ke nomer gw. Doi nanya posisi gw. Gw jawab apa adanya. Sampai saat itu, sms gak berarti apa-apa. Gw gak sekali pun merasa seneng disms doi. Apalagi merasa deg-degan. Mungkin ini benar, karena gw jatuh cinta lagi.

Gak lama akhirnya beberapa temen akrab gw dateng. Gw menunggu satu orang temen deket gw, gw janji dari semalem setelah orang yang sudah membuat gw jatuh cinta lagi ini gw anter ke rumahnya. Ya, seharian itu gw jalan sama dia untuk satu agenda sama kawan lama. Dengan kata lain, orang yang buat gw jatuh cinta ini adalah teman lama gw.

Gw nunggu temen gw ini, namanya Dafi. Ketika Dafi dateng, gw langsung buka obrolan, di ruang itu juga. Tapi gw sadar, gak aman untuk bicarain temen lama gw yang buat gw jatuh cinta ini. Akhirnya gw mengajak dia pergi ke ruang lain. Ruangan yang memang menjadi tujuan gw dateng ke kampus. Gw cerita dari awal ke Dafi, didengar juga sama empat temen akrab gw lainnya. Cerita terpotong ketika pacar gw memasuki ruangan ini. Dengan memberi kode ke Dafi untuk memberhentikan pembicaraan. Pembicaraan ini berlanjut pulang dari acara kampus.

Gw juga sudah janjian sebelumnya, gw mau pergi ke satu tempat makan setelah acara ini. Sekaligus gw cerita sampai selesai tentang gw yang menyatakan jatuh cinta lagi.

Balik lagi di saat gw ketemu sama pacar gw. Gw salaman ke dia, memang gw merasa deg-degan saat itu. Tapi patut diberi tanda kutip. Deg-degan ini bukan karena gw yang merasa grogi ketemu orang yang berstatus pacar gw. Melainkan gw deg-degan karena gw takut ketahuan kalau gw mengkhianati perasaan gw ke dia sebelumnya. Mungkin disini gw menyadari, kalau gw benar-benar jatuh cinta lagi. Dan gw gak mau pacar gw ini tau tentang perasaan gw. Gw gak mau menyakiti dia. Walaupun gw jatuh cinta lagi karena dia yang gak bisa menjaga perasaan gw ke dia. Oleh karena itu, gw mencari tempat atau orang yang bisa hadir menggantikan pacar gw. Hingga akhirnya gw cerita lengkap dengan Dafi, dan Dafi bertanya 'kalau memang temen lama lu itu suka sama lu. Apa yg bakal lu lakuin? Lu akan nembak dia kah? Apa yang lu pilih?' Kemudian gw menjawab secara spontan dan yakin 'gw akan memilih teman lama gw yang jauh bisa membuat gw tersenyum dari pada orang yang sudah memiliki status pacar gw tapi dia gak menganggap gw ada sebagai pacarnya. Tapi, kalaupun gw jadian sama temen lama gw dan gw putus sama pacar gw. Hubungan gw sama temen lama gw pun berubah. Mungkin gak akan seasik sekarang. Jadi, gw masih perlu waktu untuk mengambil keputusan itu seandainya itu terjadi'

Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part IV

Read Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part III                 Via Whatsapp aku mengajaknya pergi ke Puncak, enam bulan kemudian. Dia mau dan si...