Ini cerita tentang teman saya, saya berteman dengan dia sudah 2 tahun lebih. Dia ini perempuan, tomboy, suaranya itu loh yang ‘WOW’ banget kalau teriak. Sebutlah nama dia Tina. Hihi :D kayak tooh perempuan di film-film Bollywood yah? Tapi, gak dong. Gak mungkin ceritanya seperti film-film Bollywood. Hahaha :D
Singkat saja, ketika kami bersama-sama di kelas 12, tepatnya ketika sudah detik terakhir masa SMA lah. Si Tina ini merasakan masa PDKT atau Pendekatan dengan seorang cowok. Cowok itu juga saya kenal sejak kelas 2, karena dia begitu akrab dengan anggota organisasi sekolah yang cowok pastinya. Ya saya kasih nama Anam. Nah, disini pertama kali deh kasus lucu ini membuat saya geregetan.
Saat itu, Tina dan Anam memang menjalin hubungan yang sangat deat. Bahkan Tina sering menceritakan tentang kedekatan mereka itu sudah sampai di keluarga Tina. Ya, deket bangetlah untuk hubungan tanpa status (HTS) itu. Tapi, ya itu dia. Hanya hubungan tanpa status.
Alasan Anam yang waktu itu diceritakan Tina sama saya adalah… “tidak mau pacaran sebelum diterima di PTN” yap… okelah itu sedikit… lebih baik mungkin. Faktanya, disisi lain. Mantan dari Ana mini, tiba-tiba mencoba mendekati Anam lagi. WOW… hahaha :D Naaaah, inilah lucunya yang sampai geregetan. Mantan dari Anam sudah lama memasang status “in relationship” dengan seseorang yang saya juga gak tau itu siapa. Siapa peduli juga ? tapi… mantannya ini (ya sebutlah namanya Tika) mulai mendekati Anam, yang sebenernya saat itu sedang menjalin hubungan dekat tanpa status dengan temen saya, Tina. Jelas dong itu si Tika nyebelinnya bukan main? Secara, dia sudah punya pacar gitu, kenapa masih ganggu mantannya yang sedang dekat cewek lain. Keliatan maruknya kan? Gak mau kehilangan cowok? Iyuuuuh :p
Kasihannya, tadinya saya mau mengucapkan itu untuk Tina, tapi, yang semestinya diberi ucapan itu si Tika. Yasudahlah, kasihannya si Tika ini terus saja bertingkah seperti cewek yang gak punya harga diri. Terlihat jelas di setiap status yang dia update di jejaring social. Dan itu… mengganggu aktivitas saya di jejaring social itu. Huh >.< Tika Tika :D
Sekarang, temen saya yang bernama Tina ini sudah mulai tidak menjalin hubungan dan bahkan sudah jarang berkomunikasi dengan Anam. Jelas, teman saya ini laris manis di kampusnya. Banyak cowok yang senang berteman dengan Tina. Ya mungkin karena faktor tomboy yah, bukan karena Tina ini genit. Sorry, teman saya gak mungkin genit sama cowok orang.
Bicara dengan genit sama cowok orang, nyambung nih sama pengalaman Tina selanjutnya.
Sejak Tina gak berhubungan dekat lagi sama Anam, kemudian Tina juga pandai bergaul dengan teman-teman baru di kampusnya, Tina juga mendapatkan teman dekat baru. Banyak sekali (menurut cerita Tina). Saya saja sampai iri, ingin sekali dikenali dengan salah satu teman cowoknya itu. Hahaha :D
Dari sekian banyak yang deketin, Tina hanya kecantol sama seorang cowok. Naah, cowo ini Tina kasih tau saya dari foto. Katanya sih mirip salah satu vokalis band (memang benar), bandnya pun salah satu band yang saya sangat sukai. Hehehe :p
Lama Tina gak pernah cerita sama saya. Eh akhirnya dia cerita ketika dia malah sudah putus dengan cowok itu. Apa? Sudah putus? Kapan jadiannya? Hahaha :D
Yaa beberapa hari yang lalu Tina jadian sama cowok itu. Ternyata eh ternyata. Ketika Tina jadian sama cowok itu, ada cewek genit yang ganggu hubungan mereka yang baru berjalan 3 hari, dan berakhir putus.
Cerita Tina nih. Jadi cewek lainnya itu, ya panggilannya siapa ya? Diva aja deh. Anggaplah tuh cewek namanya Diva. Nah si Diva ini emang awalnya suka sama cowoknya Tina itu. Yang ini namanya siapa ya? Aray deh. Haha :D nah si Diva emang awalnya suka sama Aray, tapi sayangnya Diva ini sudah bertunangan sama seorang cowok gitu. Yooo sudah tunangan? Masih mau ngejar cowok lain? Mending tunangannya gue ambil saja ya :D *abaikan*
Okehnih, suka kan? Diva lepas nih si Aray, karena ingat dengan tunangannya. Selain itu, Diva juga punya gebetan lain. Alamaaaak?? Perempuan macam apa ini? Napsu banget ya sama cowok. Hahahaha :D *sudah sudah -.-
Diva melepas Aray, mulai si Tina mendekati Aray. Aray merespon sip, jadian deh sama Tina. Pas jadian sama Tina, ini si Diva datengin si Aray lagi nih. Kacau bukan? Tina, diem saja. Sampai mana Diva berani bermain api. Tunggu saja. Tunggu sampai Tina sakit hati? Huh enak saja! Tapi benar, Tina keburu putus dan sakit hati sama Aray dan Diva. Naah, malam itu, saya diberi tugas oleh Tina untuk manas-manasin Diva, via jejaring social nih. Seru nih. Saya mulai deh perbincangan antara saya, Tina, dan Diva. Perang dingin. Hahaha :D sampai akhirnya Diva mengajak Tina ketemuan di kampusnya, katanya ingin membicarakan sesuatu. Hihihi ya sudah, sampai sini lah. Mungkin si Diva berasa kali ya sudah menyakiti temannya sendiri. Padahal kata Tina, dia dan Diva itu memang sangat dekat di kampus. Nah, jahat bukan si Diva?
Kalau begitu, urusannya sama saya apa dong? Entah karena empati sama Tina atau murni saya membenci sifat dua cewek yang mengganggu teman saya itu, yang pasti saya jadi membenci Tika maupun Diva. Masa bodoh, gak masalah. Hahahaha :D hanya saja ya seperti itu, setiap dua perempuan itu muncul di halaman jejaring social saya, saya jelas langsung berhenti beraktivitas di jejaring social. Iyyuuuuh, jijik :p *sebenernya soal Diva, saya juga sebelumnya pernah cemburu sama perempuan ini karena…. * RAHASIA :D :D :D :D
See You :* muah muah muah