Sabtu, 01 Februari 2014

Maaf, Aku Menangis



Menangis.
Itu yang dapat aku lakukan ketika aku mengingat sekian hari yang aku lewati bersamamu penuh kenangan. Walau hanya sebentar, tapi itu berharga bagiku.  Lantunan lagu yang pernah menjadi theme song kisah kita, hanya itu yang mampu menemaniku. Hadirmu kini mungkin hanyalah mimpi bagiku. Kau renggut tiap rasa yang ku punya. Namun, hanya menjadi kiasan dalam hidupmu. Tak pernah berarti dan tak akan pernah berarti. Cuap-cuap ocehanku hatiku pun sama sekali tidak membuatmu tersentuh.

Sedikit saja kamu menyentuh hatiku dengan segenap perasaanmu. Memberikan segala pengertian padaku agar aku dapat menerima ketidaksanggupan dirimu menerima aku dalam hidupmu. Romantislah, walau itu bertujuan untuk melupakan. Senyummu, indah suaramu, akan selalu terbayang olehku. Andai kamu tau, ingin sekali aku mengusap rambutmu, mencium tanganmu, menjadikan kamu seolah imamku. Masih mungkinkah? Aku hanyalah manusia biasa yang hanya mampu berharap dan tak pernah bisa berhenti bermimpi. Aku serahkan segala rasa ini untukmu. Kamu ku cinta, kamu memang yang aku cinta.

-14 November 2010-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part IV

Read Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part III                 Via Whatsapp aku mengajaknya pergi ke Puncak, enam bulan kemudian. Dia mau dan si...