“Flo, kamu dimana?”
“APA IBU? AKU GAK DENGER.”
“LAGI DIMANA?”
“LAGI NONTON DRIFT CAR SAMA RIZA.”
“RIZANYA MANA? IBU MAU NGOMONG.”
“RIZANYA LAGI NGEDRIFT.” Diam “SALAH BU, RIZANYA LAGI BELI MINUM”
“PULANG KE RUMAH, RIZA HARUS NGANTERIN KAMU SAMPAI DALAM”
“IYA”
Aduh salah ngomong. Gimana nih? Pasti Ibu marah. Dan Riza pasti diomelin sama Ibu. Ya ampun gimana nih?
Perasaan semakin tidak tenang. Belum lagi jika Riza tau kalau aku salah bicara. Resah, awal niat ingin bersenang-senang. Bagaimana nanti?
Riza terlihat marah. Sejak meninggalkan arena Drift Car ia sama sekali tidak mengeluarkan satu patah kata pun. Mungkin ia kesal padaku yang secara tidak sengaja bilang kepada Ibu mengenai hobinya. Atau ia sedang bingung mau bicara apa ketika Ibuku melontarkan pertanyaan-pertanyaan anehnya. Tapi, ternyata dugaanku salah. Ia mengajakku menuju satu tempat yang kosong. Hanya ada satu bangunan disini dan juga lampu-lampu jalanan yang menerangkan sisi jalan. Ia menurunkanku di lantai paling atas sebuah gedung. Ia menyuruhku duduk di pinggir gedung itu lalu ia pergi dengan mobilnya. Aku melihat ia dengan mobilnya jelas dari atas gedung ini. Ia melakukan salah satu style dalam Drift Car ia membentuk suatu tulisan dari gesekan ban mobilnya. Dan tulisan itulah yang membuatku meneteskan air mata.
Dari bawah ia berteriak, “I LOVE YOU FLOWERISTA DEBBYANITA HARRISON. GIVE ME YOUR LOVE AND I WILL KEEP YOUR LOVE”
Tulisan itu terlihat samar, hanya tersirat gambar hati. Sangat sulit dibentuk oleh roda mobil, bahkan tulisan itu pun hampir bisa dibilang tidak jelas. Ini luar biasa. Lagi-lagi di luar dugaan. Ia tak memberikan kesempatan untuk aku berbicara. Ia langsung menjemputku di atas dan membawaku ke rumah. Mungkin ia tersadar bahwa masih ada Ibuku yang menanti kami berdua. Kembali di mobil ia tidak mengajakku berbicara. Ia hanya diam dan konsentrasi dengan setirnya.
Begitu sampai di rumah, aku langsung disuruh masuk ke kamar. Sedangkan Riza, ia berbincang dengan Ayah dan Ibu di ruang tamu. Aku sangat penasaran, apa yang mereka bicarakan. Tapi apa daya, aku dikunci di dalam kamar ku sendiri. Dan aku harus ikhlas atas apa yang akan terjadi setelah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar