Musik.
Banyak orang , bahkan tidak ada satu orang pun yang dapat hidup
tanpa nada. Ya, meskipun hanya 'do' dalam setiap perkataannya.
Kalau dipikir, dari 8 nada dasar itu berarti banyak bukan ? Kalau
bahas 8, terlintas sahabat-sahabat gw. Yasudah! Lupakan sebentar !
Ya, saya termasuk orang yang suka mendengarkan musik. Agak
membingungkan. Ada saatnya saya menyukai musik melow, ada juga saat
untuk musik yang membuat seluruh badan saya bergoyang.
Saya ingat, waktu saya duduk di bangku SD. Tepatnya klas 4 SD. Saya
dikenalkan oleh guru saya, wali kelas tepatnya, yang sekarang... Sudah
jadi Almarhumah. R.I.P My Beloved Teacher (ˇʃƪˇ)
Ya saat itu saya dikenalkan pada dunia tari, awal dimana saya
mengenal musik-musik dance, sehingga saya sampai saat ini menyukai dua
hal itu. Musik dan Tari. Mulai saat itu, saya adalah seorang penari,
penari tari tradisional. Berganti menjadi tari modern. Bahkan saya ingat
betul saya pernah ikut lomba dance yang lumayan keren banget. Dimana
saya melihat berbagai macam koreografi. Hal itu membuat saya terus
menari hingga sekarang, walaupun hanya depan cermin lemari.
Selepas SD, dan saya meneruskan SMP, ketika di pertengahan masa SMP,
saya memutuskan untuk menjadi saya yang sekarang dengan semua keindahan
yang berbatas untuk duniawi. Dan saat itulah saya berhenti untuk obsesi
saya untuk menjadi seorang dancer. Sampai saat ini, tidak banyak orang
yang tau saya menyukai bahkan sangat menyukai hal itu. -tapi mungkin
setelah membaca ini, orang akan tau-
Itu alasan saya tentang saya yang suka musik yang membuat seluruh
anggota tubuh bergerak.
Saya mengoleksi beberapa lagu yang menjadi andalan saya ketika saya
MENEMUKAN SATU TITIK.
Menemukan Satu Titik- adalah ungkapan yang sering saya keluarkan
ketika saya sudah mulai mau menari, maksudnya bergerak.
Saya sering mengalami hal itu ketika earphone terpasang pada
handphone dan musik yang terputar adalah musik yang sedikit nge-bit.
Saya akan memulainya dengan menutup mata -tidak selalu tapi sering- lalu
mulailah saya seperti saya yang sebenarnya. Itulah satu titik dimana
saya merasakan akan diri saya yang sebenarnya. Tanpa manipulasi dan
dengan kesungguhan.
Faktanya, saya akan mengurangi minimal 10 persen dari beban fikiran
saya ketika saya sudah mulai semangat dan terus bergerak. Dan saya pun
tidak tau, sampai kapan saya seperti ini --
Melihat apa yang dilihat. Memikirkan apa yang terlintas. Menulis apa yang ingin ditulis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part IV
Read Stupidfy : Ku Yakin Cinta Part III Via Whatsapp aku mengajaknya pergi ke Puncak, enam bulan kemudian. Dia mau dan si...
-
Contoh dialog MAKING REQUEST jangan lupa mampir ke -> http://mymudarsih.blogspot.com/search/label/CERPEN yaaa (´ ⌣ `ʃƪ) thank youuu...
-
S a t u d a ri se j u t a c e r i t a Guys, gue pernah ngebahas kan tentang kelas yang pernah gue singgahin di SMA ini. Yaa .. yang gu...
-
Contoh dialog INSTRUCTION Syarifah : Hey Lidya ! Maulidya : What happened ? Syarifah : Move from the place ? Maulidya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar